[email protected] (021) 7823975

Menahan ketergantungan Penggunaan Pupuk Kimia dengan Pupuk Organik

UPLAND Project, JAKARTA - Penggunaan pupuk pada tanaman dalam sektor pertanian terus mengalami peningkatan. Permintaan supply pupuk disetiap daerah pun menjadi kebutuhan bagi para petani di Indonesia. Ketergantungan demikian dapat berpotensi menyebabkan kelangkaan persediaan pupuk yang ada di Indonesia, akibatnya hasil pertanian tidak bisa diharapkan mendapat hasil yang maksimal.

Melalui pekatihan penggunaan pupuk organik, Herdi menyampaikan tanggapannya tentang pentingnya pengolahan bahan organik untuk mensiasati kelangkaan pupuk dan mengantisipasi adanya kebijakan pemerintah yang akan sedikit demi sedikit mengurangi alokasi anggaran subsidi pupuk pagi para petani.

Hal tersebut diharapkan agar para petani disetiap daerah terbiasa mengolah bahan organik yang ada disekitar kita dan dapat mengurangi sedikit demi sedikit ketergantungan para petani dalam pemakaian pupuk kimia. Dengan penggunaan pupuk organik tersebut, harapannya semakin terjaganya kualitas Sumber Daya Alam (SDA) pada sektor pertanian. 

Penggunaan bahan organik yang ideal untuk bisa menggantikan atau mensubtitusi pupuk kimia, dengan perbandingan 1:10 pupuk kimia dan pupuk organik. Dimana satu pupuk kimia bisa tergantikan dengan 10 kg pupuk organik. 

Tantangan untuk mengurangi pupuk kimia adalah diperlukannnya bahan organik yang sangat banyak. Salah satunya, kendala nya dalah ternak-ternak disekitar daerah masih sangat terbatas dan perlu ditingkatkan populasi ternak disekitar.

Kualitas pupuk yang diolah secara manual yang biasanya dilakukan, berbeda dengan proses pengolahan pupuk organik yang dilakukan dipabrikan. Tetapi harapannya pupuk yang dibuat manual dan pabrik dapat memiliki kualitas yang tidak jauh beda untuk diaplikasikan di sektor pertanian dan mendapat hasil yang memuaskan.

Kelebihan pupuk yang dibuat sendiri adalah dapat memformulasikan bahan-bahan yangberkualitas baik, tergantung dengan potensi yang kita miliki. Semetara jika beli dipabrikan para petani belum tidak bisa memastikan bahan apa yang digunakan.