[email protected] (021) 7823975

Bawang Goreng UPLAND Project di Madura Tembus Pasar Belanda

UPLAND Project - MADURA, Bawang merah varietas rubaru hasil budidaya para petani binaan UPLAND Project berhasil menembus pasar internasional. Ekspor perdana ini berupa olahan bawang goreng kualitas premium yang diproduksi oleh korporasi petani PT. Permata Indah Rubaru (PT. PIR).

Berkat pendampingan intensif oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep melalui UPLAND Project, PT. PIR berhasil menjalin kerjasama dengan Ben Helen Trading Belanda selama lima tahun (2023-2028).

“Nilai kontrak ini mencapai 400 ribu US dolar,” terang Achmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Kabupaten Sumenep saat pelepasan ekspor perdana yang diselenggarakan pada, Rabu (1/11/2023).

Fauzi menjelaskan ada banyak tahapan yang dilakukan pihaknya hingga berhasil melakukan ekspor perdana. Mulai dari upaya promosi produk ke pengusaha-pengusaha asal Belanda, melakukan negosiasi harga dan prospek produk, hingga melakukan tes pasar di negara asal calon pembeli.

“Ternyata responnya baik, maka dilanjutkan dengan MoU," ungkap Fauzi yang tampak didampingi Kepala DKPP Arif Firmanto beserta jajaran.

Meski harus melewati semua proses yang panjang dan rumit, pria yang akrab disapa Cak Fauzi ini optimis, ekspor bawang goreng Upland Project ini akan terus merambah pasar negara-negara lainnya di Eropa.

"Kalau sudah masuk Belanda, ada kemungkinan bisa meluas ke negara lain di Eropa karena standarnya sama," jelasnya.

Lebih lanjut, Fauzi menginginkan para petani di kabupaten berjuluk Bumi Sumekar ini tidak kehilangan semangat dalam menjalankan usaha tani. Bersama pemerintah, dirinya mengajak petani untuk lebih giat dan lebih kreatif untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

"Ini yang kita coba yakinkan pada petani, bahwa bertani bisa mendatangkan kesejahteraan. Jangan sampai para petani bertanam karena hanya culture dan kebiasaan mereka," tandasnya bersemangat.

Sementara itu Ketua Korporasi Petani Direktur PT. PIR Abdur Rauf memaparkan produk bawang goreng tersebut diambil dari bahan baku bawang merah varietas rubaru milik petani. Total sekitar 772 kilogram bawang goreng yang dikemas dalam dua ukuran yang berbeda. Bawang goreng dalam kemasan 100 gram sebanyak 2220 bungkus dan dalam kemasan 500 gram sebanyak 1100 bungkus.

“Produk-produk tersebut diangkut menggunakan truk kontainer PT. PIR menuju Belanda melalui jalur laut,” tutur Rauf.