
Pengembangan Sistem Pertanian Kabupaten Subang
UPLAND Project, SUBANG - Dirintis sejak tahun 2019 UPLAND Project merupakan kegiatan pembangunan komoditas pertanian unggulan yang berorientasi ekspor, dibiayai dari pinjaman Islamic Development (IFAD) dan International Fund for Agricultur Development (IFAD) yang dihibahkan ke pemerintah daerah yang wilayahnya menjadi pilot project pelaksanaan program ini.
Salah satu Kabupaten dari 13 Kabupaten yang mendapatkan dana Hibah dari UPLAND Project adalah Kabupaten Subang Jawa Barat.
Sebagai bentuk komitmen kesuksesan implementasi UPLAND Project Bupati Subang H. Ruhimat menandatangani kesepakatan hibah proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di Daerah Dataran Tinggi/UPLAND (The Developmeny of Integrated Farming System at Upland Area).
Kabupaten Subang adalah daerah yang memiliki potensi pertanian cukup baik di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi geografis daerah Subang yang sangat strategis. Memasuki era otonomi, agribisnis menjadi pilihan kabupaten Subang untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. Daerah pesisir Utara Laut Jawa ini mempunyai sumber kekayaan alam yang tersebar dalam tiga Zona: Pegunungan, dataran rendah, dan laut.
Daerah pegunungan di Kabupaten Subang, di sebelah selatan merupakan areal komoditas perkebunan seperti cengkeh, kopi, dan teh. Tercatat pada tahun 2001 dari areal kopi rakyat seluas 446,5 hektar yang tersebar di sembilan kecamatan antara lain Cisalak, Sagaherang, dan Tanjungsiang dihasilkam 5.282 ton Kopi.
Sementara itu, perkebunan cengkeh 670 hektar di delapan kecamatan terutama Sagalaherang menghasilkan 1.995 ton cengkeh. Sedangkan perkebunan the rakyat di kecamatan Sagalaherang, Jalancagak dan Cisalak, the yang dihasilkan dari laha 296 hektar mencapai 1.895 ton. Perpaduan areal perkebunan rakyat, alam yang asri dan udara yang segar, memungkinkan Kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung ini menjadi objek wisata.
Selain itu, potensi daerah Subang menjadi Agrowisata sangat besar. Pemasaran produk pertanian Suang relative mdah. Hasil pertanian yang dihasilkan para petani Subang didiistribusikan di berbagai daerah seperti Jakarta, dan Bandung. Kemudahan itu ditunjang dengan lokasi Kota Subang yang sangat strategis. Pada pasar lokal, hasil pertanian antara lain digunakan untuk konsumsi wisatawan yang berkunjung. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Subang mencatat 2.661.215 wisatawan nusantara dan 34.076 wisatawan asing mendatangi 11 obyek wisata di Subang.