Panen Harapan di Dataran Tinggi: Cerita Petani Bawang Merah Ngantang dan Pujon Bersama UPLAND
Di lereng-lereng perbukitan Malang Barat, di mana pagi diselimuti kabut dan malam dihiasi gemerlap kunang-kunang, para petani Ngantang dan Pujon menanam lebih dari sekedar bawang merah. Mereka menanam harapan. Cerita ini adalah tentang perjalanan mereka—tentang perjuangan, keraguan, kerja sama, dan semangat yang tumbuh perlahan namun pasti bersama hadirnya The Development of Integrated Farming System in Upland Areas (UPLAND) Project.
Dulu, komoditas ini dianggap sulit, berisiko tinggi, dan tidak menjanjikan. Namun hari ini, di tangan para petani yang tekun dan terbuka terhadap perubahan, bawang merah menjelma menjadi simbol kebangkitan. Cerita ini tentang perjalanan mereka bersama UPLAND Project—tentang harapan yang tumbuh di ladang, dan semangat yang tumbuh di dada.
Saat Benih Harapan Ditabur
UPLAND tidak datang sebagai proyek instan. Ia hadir sebagai proses. Di awal kehadirannya, banyak petani merasa asing. "Apa lagi ini?" begitu suara hati sebagian dari mereka. Namun, setelah pertemuan demi pertemuan digelar, benih kepercayaan mulai tumbuh.
Proyek ini mempertemukan pemerintah, akademisi, penyuluh, dan—yang terpenting—para petani sendiri. Tidak ada dominasi; yang ada adalah sinergi. Petani dilibatkan dalam perencanaan, bukan hanya sebagai objek pembangunan, tetapi sebagai subjek.
Program dimulai dengan pemetaan kebutuhan dan potensi lokal. Pelatihan, diskusi kelompok, hingga kunjungan antar-petani dilakukan. Kegiatan ini menjadi titik awal lahirnya komunitas petani yang lebih terbuka dan saling mendukung.
Hadirnya UPLAND Project membawa angin segar. Proyek yang dirancang untuk memberdayakan petani di daerah dataran tinggi ini tidak datang dengan janji-janji kosong. Ia datang dengan pendekatan partisipatif: mendengar dulu, baru bergerak bersama.
Pendekatan itu membuat para petani tidak merasa didikte. Sebaliknya, mereka dilibatkan sejak awal. Ketika gagasan pengembangan bawang merah muncul, diskusi dilakukan dari warung ke warung, ladang ke ladang. UPLAND mendorong lahirnya kelompok tani dan koperasi, agar suara petani menjadi lebih kuat.