
Upland Project Dorong Akselerasi Produktivitas Petani
UPLAND Project - Kegiatan Upland yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia digadang gadang dapat mendorong Akselerasi Produktivitas Petani dan pengelolaan lahan di kawasan dataran tinggi.
Selain itu, Upland juga bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan yang ada di Indonesia.
Dirjen PSP Kementerian Pertanian, Ali Jamil memaparkan jika Upland Project memiliki empat komponen kegiatan. Pertama, peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan. Kedua, pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan. Ketiga, penguatan sistem kelembagaan. Keempat, manajemen proyek.
“Untuk Komponen pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan. Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, komponen ketiga adalah penguatan sistem kelembagaan, dan komponen terakhir manajemen proyek,” jelasnya.
Ali Jamil menambahkan bahwa ada lima titik kritis dari kegiatan Upland yaitu merupakan kegiatan desain konstruksi prasarana lahan dan air irigasi. Dua hal tersebut menurut Ali Jamil meliputi aspek teknis, aspek keuangan, aspek perencanaan.
“Yang menjadi titik kritis pertama adalah kegiatan desain konstruksi prasarana lahan dan air irigasi. Hal ini meliputi aspek perencanaan, aspek teknis, aspek keuangan,” ujarnya.
Titik kritis lainnya adalah sosialisasi kepada petani mengenai kewajiban sharing dana 20% agar kegiatan berjalan sesuai rencana, kemudian pengelolaan bantuan alsintan pra dan pasca panen yang dilakukan oleh sub lembaga berbeda dalam kelompok tani.
Sementara Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Upland Project yang akan berlangsung hingga 2024, memiliki multiplier effect. SYL-sapaannya- berharap Upland mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi.
“Caranya, melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis, dan penguatan sistem kelembagaan,” katanya.
Adapun 14 Kabupaten yang menjadi lokasi Upland Project adalah Banjarnegara, Cirebon, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, MInahasa Selatan, Purbalingga, Subang, Sumbawa, Sumenep, dan Tasikmalaya.
Upland Project memiliki 4 komponen kegiatan. Pertama terdiri dari peningkatan produktivitas dan pembentukan ketahanan pangan. Untuk komponen kedua adalah pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan, komponen ketiga adalah penguatan sistem kelembagaan, dan komponen terakhir manajemen proyek.