[email protected] (021) 7823975

UPLAND Project Dorong Kelembagaan Petani Menuju Pasar Internasional

UPLAND Project, JAKARTA - Kelembagaan petani memiliki ttitik strategis (entry point) dalam menggerakkan sistem agribisnis di pedesaan. Banyak sumberdaya pedesaan yang dapat dikelola dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan posisi tawar petani atau kelompok tani di Indonesia.

Dalam rangka merealisasikan target tujuan UPLAND Project Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan kelembagaan bagi para petani di Indonesia. Para petani yang tergabung dalam kelembagaan tersebut dapat bernaung di bawah program tersebut untuk memasarkan produk mereka ke pasar internasional atau ekspor. 

Ali Jamil selaku Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Kementan mengatakan bahwa program ini dijalankan dalam rangka peningkatan rantai nilai produk pertanian. Pihak Kementan melalui UPLAND Project juga telah menyelenggarakan pelatihan terkait manajemen ekspor Bagi korporasi pertanian yang ada di lokasi UPLAND Project.

Urgensi dibentuknya kelembagaan petani ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya, masih minimnya wawasan dan pengetahuan petani terhadap masalah manajemen produksi maupun jaringan pemasaran. Selain itu, para petani di Indonesia belum banyak terlibat secara utuh para petani dalam kegiatan agribisnis, aktivitas pertanian juga masih terfokus pada kegiatan produksi (on farm). 

Dalam pelatihan UPLAND Project, para petani diberikan pemahaman tentang manajemen ekspor, para petani juga diberikan pemahaman tentang pasar internasional dan analisa potensi yang bisa dimanfaatkan oleh petani di Indonesia, khususnya petani yang berada dalam bimbingan UPLAND Project agar mampu memasuki pasar internasional melalui komoditas pertanian yang dimiliki oleh masing-masing daerah. 

Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan daya tawar bagi produk yang dihasilkan petani di Indonesia. Peningkatan posisi tawar ini dapat meningkatkan akses Masyarakat pedesaan dalam kegiatan ekonomi yanga dil, sehingga bentuk kesenjangan dan kerugia yangd ialami para petani dapat dihindari. Selain itu, peningkatan kelembagaan petani ini juga dapat menjadi wadah menyatukan gerak ekonomi dalam setiap rantai pertanian dari pra produksi sampai pemasaran. 

Ali menambahkan, adanya sistem kelembagaan petani ini diharapkan bukan hanya mengejar produksi, tetapi juga memastikan petani bisa mendapatkan hasil penjualan yang terbaik, sehingga akan meningkat pendapatannya. Melalui UPLAND Project yang bekerjasama dengan Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund For Agricultural Development (IFAD) diharapkan dapat terwujud sistem kelembagaan yang terintegrasi hingga menuju daya saing pasar internasional.