Bibit UPLAND Project Ditanam di Garut, Optimis Tingkatkan Kesejahteraan Petani
UPLAND Project, JAKARTA - Penanaman bibit kentang UPLAND Project tahun 2024 dilakukan di Kampung Selecta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Penanaman bibit kentang UPLAND itu digadang-gadang dapat menjadikan Garut sebagai sentra kentang unggul yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Project Management Unit UPLAND Project Farakka Sari optimis penanaman bibit kentang milik UPLAND tersebut dapat menjadikan Garut sebagai sentra kentang unggul. Dengan demikian Garut dapat memenuhi kebutuhan kentang sendiri maupun juga di Jawa Barat serta Indonesia.
“Kami berharap bahwa dengan penanaman ini, kami dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kentang di Garut. Kalau kuantitas dan kualitas meningkat secara otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kentang,” kata Farakka dalam keterangannya, Sabtu (25/5/2024).
Farakka mengatakan, perkembangan pertanian kentang di Garut didorong agar berdampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama para petani. Hal itu sesaui dengan harapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pertanian didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Majunya pertanian kentang di Garut akan membawa kemajuan bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan petani,” tambahnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman menambahkan bahwa kentang merupakan salah satu komoditas yang cukup menonjol dalam sektor pertanian Garut.
Produksi kentang di Kabupaten Garut pada tahun 2023 mencapai hampir 220 ribu ton dengan luas tanam mencapai 7.627 hektare. Hal ini menjadikan Garut sebagai kabupaten dengan hasil produksi kentang terbanyak di Jawa Barat, menyumbang sekitar 79,67 persen produksi kentang di tingkat provinsi.
“Program UPLAND telah berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas kentang di Garut. Sebelum adanya program ini, produksi kentang hanya mencapai 18 ton per hektare, namun setelah program UPLAND diterapkan, angka tersebut meningkat menjadi 25 ton per hektare,” kata Haeruman.
Haeruman menjelaskan target produksi kentang Garut mencapai 35 ton per hektare, hal itu dapat tercapai dengan syarat petani harus tetap disiplin dan menjalankan metode-metode yang telah diajarkan. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kerjasama dan kedisiplinan petani dalam mencapai target tersebut.
Dalam acara penanaman perdana bibit kentang yang dilakukan juga penyerahan bantuan hibah kepada petani maupun gabungan kelompok petani (Gapoktan) di Kabupaten Garut. Hal ini merupakan bentuk dukungan dari pemerintah dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di daerah tersebut.
Melalui projek UPLAND dan dukungan yang terus menerus dari pemerintah, diharapkan sektor pertanian kentang di Garut akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat petani serta ekonomi daerah secara keseluruhan.