
Inovasi Teknologi Otomasi Pada Sistem Pertanian
UPLAND Project, JAKARTA - Kementerian pertanian telah menggarap mega proyek yang dikenal dengan UPLAND Project untuk mengembangkan pertanian di daerah dataran tinggi di Indonesia.
Salah satu Upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kapasitas petani yang diharapkan melalui program UPLAND Project ini dapat menghasilkan banyak inovasi produk-produk hasil pertanian. Tak hanya itu, melalui program UPLAND Project, pembinaan kemitraan pertanian khususnya di dataran tinggi dapat difasilitasi dengen membantu penyediaan sarana dan prasarana yang memadai bagi para petani. Inovasi lainnya adalah, penyediaan teknologi pertanian yang mumpuni dan mendukung perkembangan pertanian di setiap daerah agar dapat mengembangkan hasil unggulan di setiap daerahnya.
Inovasi sistem pertanian tersebut akan memberikan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia dalam mendorong ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Kebutuhan masyarakat akan pangan merupakan suatu hal mutlak untuk dipenuhi. Peningkatan populasi penduduk secara cepat juga meningkatkan jumlah permintaan akan produksi pangan semakin meningkat.
Menanggapi masalah tersebut, maka perlu adanya campur tangan setiap pihak untuk dapat mendorong adanya teknologi bagi sistem pertanian di Indonesia. Tujuan utama pengembangan teknologi pertanian ini adalah untuk memproduksi pangan dengan kualitas terbaik, tanpa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan.
Misalnya seperti pengadaan teknologi otomasi pertanian. Teknologi ini dimulai dari otomasai traktor yangs udah dikembangkan sejak 1997. Penerapan teknologi otomasi biasa melibatkan beberapa program komputer dan alat-alat pertanian seperti tractor.
Meskipun penerapan seperti ini masih terbilang sebagai penerapan teknologi sederhana pada sektor pertanian, tetapi kini sistem otomasi yang rumit telah dikembangkan oleh Belanda. Artinya, Indonesia sendiri masih ada potensi untuk dapat mengembangkan teknologi otomasi pada sistem pertanian yang jauh lebih baik lagi.