
Orientasi Tujuan UPLAND Project Bagi Pertanian Dataran Tinggi Di Indonesia
UPLAND Project, JAKARTA - Dataran tinggi di Indonesia yang cukup luas ternyata belum mampu dimanfaatkan secara optimal dalam rangka perluasan lahan mendukung swasembada pangan. Oleh karenanya, satu program pengembangan komoditas di dataran tinggi perlu di rancang, ujar Mulyadi Hendiawan selaku Sekretaris Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kekemntan).
Dalam pernyataan tersebut, Mulyadi sangat mendorong kesuksesan program UPLAND Project dalam membantu proyek pengembangan sistem pertanian terpadu di daerah dataran tinggi.
Mulyadi mengatakan bahwa tujuan dari adanya UPLAND Project ini adalah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan perani di daerah dataran tinggi melalui Pembangunan dan peningkatan infrastruktur lahan dan air, sistem pertanian modern, serta penanganan pasca panen.
UPLAND Project mengembangkan diri melalui 14 kabupaten yang tersebar disetiap daerah untuk membantu menaikkan komoditas yang dapat berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. 14 Kabupaten ini dipilih sebagai pelaksanaan UPLAND Project sebagai target program swasembada atau unggulan daerah yang diperuntukkan bagi pasar ekspor.
Peningkatan Prasarana dan Sarana pertanian juga dapat dikembangkan melalui modernisasi pertanian dengan menyediakan alat mesin pertanian (alsintan), sarana produksi pertanian serta peralatan penangaan pasca panen untuk mendukung kegiatan pengembangan sistem pertanian terpadu.
Dampak yang lebih meluas dengan adanya proyek Upland ini adalah memberikan peningkatan dari sistem kelembagaan agar dappat memperluas akses pasar dari komoditas pertanian spesifik wilayah di daerah dataran tinggi, dengan pengembangan jaringan Kerjasama dengan pihak swasta.
Selain itu, program UPLAND Project juga mendorong peningkatan kapasitas staf pusat, dinas pertanian dan petani dalam pengelolaan kegiatan usaha tani modern.
"Ada juga pengembangan agribisnis dan fasilitasi peningkatan pendapatan masyarakat, yang terdiri dari 4 sub komponen. Contohnya, pengembangan kelembagaan pertanian, dukungan peralatan dan infrastruktur pemasaran, penguatan jaringan pasar dan kemitraan serta akses kepada layanan keuangan," jelas Mulyadi, Rabu (12/9/2019)