[email protected] (021) 7823975

Smartfarming Sebagai Model Pertanian Modern

UPLAND Project, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya menjaga ketahanan pangan nasional di tengah kondisi pemulihan situasi pasca pandemic Covid-19 yang terjadi secara berkepanjangan pada rentan tahun 2020 – 2022 lalu. Kondisi tersebut mengakibatkan rentannya terjadi krisis pangan karena penerapan pembatasan aktivitas produksi Masyarakat dan pembatasan pada distribusi barang antarnegara. Akibatnya, distribusi pangan antar wilayah menjadi terganggu. 

Disamping itu, kebutuhan pangan Indonesia cukup tinggi, selain karena tiap hari semakin tinggi. Kebutuhan manusia akan makanan menjadi kebutuhan pokok bagi Masyarakat dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin melonjak pesat. Dalam hal ini, pemerintah harus mampu melakukan upaya pemenuhan kebutuhan pangan nasional bagi Masyarakat.

Dilansir dari Kompas.com, untuk mewujudkan ketahanan pangan, sektor pertanian tidak dapat lagi menggunanakan cara-cara lama tradisional, sifatnya rutinitas, hanya berdasarkan insting, bekerja sama sendiri-sendiri, dan penggunaan alat tradisional. Jika hala tersebut terus dilakukan, maka sampai kapan pun pertanian di Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Kamboja yang meilbatkan teknologi dalam mengembangkan sektor pertaniannya secara kuantitas dan kualitas. 

Untuk bergerak dari sistem tradisional kepada sistem modern, sektor pertanian dapat memanfaatkan Smartfarming. Smartfarming merupakan pertanian dengan ciri pemanfaatan teknologi artificial intelligence, robot, internet of things, drone, blockchain, dan big data analitic untuk menghasilkan produk unggul, presisi, efisien, dan berkelanjutan. 

Menurut Candra Bagus Sulistyo, dalam tulisannya di Kompas.com berjudul “Peran Petenai Milenial Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional”, mengatakan bahwa penggunaan teknologi industry 4.0 mutlak diperlukan untuk kondisi saat ini karena sudah menjadi tuntutan obyektif yang harus dilakukan petani agar tidak terjebak pada pola dan cara-cara lama yang kurang produktif sehingga mengebiri produktivitas pertanian nasional.

Dengan begitu diharapkan pertumbuhan pertanian di Indonesia dapat pulih kembali dan berkembang sekamin pesat untuk memenuhi kebutuhan pangan Masyarakat.